MOBILISASI DAN MEKANIKA
TUBUH
Pengertian
Ø
Mobilisasi adalah suatu kemampuan orang untuk
bergerak dengan bebas.
Ø
Mekanika tubuh adl suatu usaha mengkoordinasi
system muskolekelatal dan system saraf dlam mempertahankan keseimbangan,
postur, dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, bergerak
dan melakukan aktivitas.
Ø
Body Aligment atau postur adl postur yang baik
karena menggunakan otot dan rangka tersebut secara benar. Misalnya pada posisi
duduk, berdiri, mengangkat benda dll.
Ø
Keseimbangan adl suatu kemampuan untuk mencapai
dan mempertahankan postur tubuh tetap tegak melawan gravitasi untuk mengatur
seluruh keterampilan aktivitas motorik.
·
Sebelum bertanggung jawab terhadap reflex,
mengatur control secara involunter, dan mempertahankan keseimbangan serta
postur.
·
Telinga bagian dalam ( kanalis semisirkuler )
Ø
Koordinasi pergerakan tubuh adl kemampuan tubuh
dalam mempertahankan keseimbangan seperti kemampuan mengangkat benda, maksimal
57% dari berat badan.
Ø
Kesejajaran tubuh yang benar mangurangi
ketegangan tubuh pada struktur musculoskeletal, mempertahankan tonus otot
secara adekuat dan menunjang keseimbangan.
Ø
Keseimbangan diperlukan untuk :
-
Mempertahankan posisi
-
Memperolehkestabilan selama bergerak dari satu
posisi keposisi lain.
-
Melakukan aktivitas hidup sehari – hari.
-
Bergerak bebas dikomunitas
Kemampuan untuk
mencapai keseimbangan dipengaruhi :
1. Penyakit
2. Gaya
berjalaan yang tidak stabil ( toddler )
3. Kehamilan
4. Medikasi
5. Proses
menua
PRINSIP MEKANIKA TUBUH :
1. Mekanika
tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung kesehatan dan mencegah kecacatan.
2. Penggunaan
yang tidak benar dapat mengganggu kemampuan perawat untuk mengankat,
memindahkan dan mengubah posisi pasien.
3. Ketika
merancanakan untuk memindahkan pasien, atur utnuk bantuan yang adekuat. Gunakan
alat bantu mekanika jika bantuan tidak mencukupi. R/ Dua orang tenaga kes. Mengangkat secara
bersama-sama membagi beban kerja menjadi 50%.
4. Jaga
punggung, leher, pelvis dan kaki lurus. Cegah terpelintir. R/ hal ini mendukung kemampuan dan kekuatan
pasien dengan meminimalkan beban kerja.
5. Fleksikan
lutut : buat kaki tetap lebar. R/ dasar yang luas meningkatkan kestabilan.
6. Dekatkan
tubuh tenaga kesehatan dengan pasien (objek yang akan diangkat). R/ meminimalkan gaya pengangkatan 5 Kg pada
setinggi pinggang sama dengan 50 Kg pada setinggi lengan.
7. Gunakan
lengan dan tungkai bukan pungggung. R/
otot tungkai lebih kuat, makin besar otot makin besar kemampuan kerja tanpa
cedera.
8. Tarik
pasien kearah penariknya menggunakan seprai yang dapat ditarik. R/ menarik membutuhkan lebih sedikit tenaga
dari pada mengangkat. Seprai yang dapat ditarik meminimalkan gaya gesek, yang
dapat merusak kulit pasien.
9. Rapatkan
otot abdomen dan gluteal untuk persiapan bergerak. R/ mempersiapkan otot serentak
akan meminimlakan usaha mengangkat beban.
10. Seseorang
dengan beban yang sangat berat diangkat bersama, dengan dipimpin seorang dengan
menghitung sampai tiga. R/ mengangkat secara serentak akan
meminimalkan beban untuk beberapa orang pengangkat.
Kondisi patologis yang mempengaruhi mobilisasi :
1. Kelainan
postur ( kondisi congenital )
2. Gangguan
perkembangan otot mis distropi muskuler
3. Kerusakan
sistem saraf pusat mis stroke, cidera kepala, mengitis.
4. Trauma
langsung pada system musculoskeletal mis memar, kontusio, salah urat dan
faktur.
Factor-faktor yangmempengaruhi body dan pergerakan :
1.
Tingkat
perkembangan tubuh
Usia akan mempengaruhi tingkat perkembangan
neuromuskuler dan tubuh secara proposional, psotur, pergerakan dan reflex akan berfungsi secara optimal.
2.
Kesehatan
fisik
Penyakit, cacat tubuh dan immobilitas akan
mempengaruhi pergerakan tubuh.
3.
Keadaan
nutrisi
Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan
kelemahan otot, dan obesitas dapat menebabkan pergerakan menjadi kurang bebas.
4.
Emosi
Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi
aktivitas seseorang.
5.
Kelemahan
neuromuskuler dan sckeletal, kesusahan dapat menghilangkan semangat sehingga
kurang aktivitas.
6.
Pekerjaan
Sesorang yang bekerja dikantor kurang
melakukan aktivitas bila dibndingakan dengan petani atau buruh.
Factor-faktor yang mempengaruhi kurangnya pergerakan (
immobilisasi)
1.
Gangguan
musculoskeletal
a. Osteoporosis
b. Atropi
c. Kontraktur
d. Kekakuan
dan sakit sendi
2.
Gangguan
kardiavaskuler
a. Posrutal
hipotensi
b. Valodilatasi
vena
c. Peningkatan
penggunaan Valsava manuver
3.
Gangguan
system respirasi
a. Penurunan
gerakan pernapasan
b. Bertambahnya
sekresi pernafasan
c. Atelektasis
d. Hipistatis
pneumonia
ASUHAN KEPERWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Tingkat
aktivitas sehari- hari : pola aktivitas sehari-hari, jenis dan lamanya
latihan aktivitas.
b. Tingkat
kelelahan : aktivitas yang membuat lelah, riwayat sesak
nafas.
c. Gangguan
pergerakan : penyebab gangguan
pergerakan, tanda dan gejala, efek dari ganguan pergerakan.
-
Tingkat kesadaran
-
Postur/ bentuk tubuh
-
Ekstreminasi
2. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
a. Intoleransi
aktivitas : kondisi dimana seseorang mengalami penurunan
energy fisiologi dan psikologis untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Kemungkinan penyebab :
-
Kelemahan umum
-
Bedrest yang lama / immobilisasi
-
Motivasi berkurang
-
Pembatasan pergekan
Kemungkinan ditemukan data :
-
Verbal mengatakan adanya kelemahan
-
Sesak nafas / pucat
-
Kesulitan dalam pernapasan
-
Abnormal nadi, TD terhadap respon aktivitas
Kondisi klinis
-
Anemia
-
Gagal ginjal kronik
-
Gagal jantung
-
Kardiak aritmia
-
Gangguan metabolisme
-
Gangguan musculoskeletal
Tujuan yang diharapkan
-
Kelemahan yang berkurang
-
Bervartisipasi dalam perawatan diri
-
Mempertahankan kemapuan aktivitas seoptimal
mungkin
0 komentar:
Posting Komentar